Pages

Thursday, December 20, 2012

Balita Bermain



Punya balita pasti seneng banget bermain..
Kaikai juga, kadang aq keabisan ide ngajak kai main apa lagi ya..aktifnya anak seusia kai emang bikin seneng sekaligus cape hihi..tapiii gimanapun liat ekspresi mukanya yang ceria, hilang sudah cape penat..malahan pengennya beliin maenan sejibun, tapi koq keknya ngga efektif juga yah..harus jadi smart mommies nih, kalo manjain anak lewat mainan juga kan ngga baik, ngga baik buat psikologi anak..juga ngga baik buat kantong mamih papihnya hehehe..
Browsing2 di ayahbunda.com, ternyata beberapa permainan yang sering kai lakuin ada juga artikelnya, here I share, semoga bisa jadi sharing yang bermanfaat, semoga anak2 tumbuh sehat, cerdas dan bermain sesuai usianya J J

1. Bermain Telepon

Bermain telepon, bukan hanya sekadar hiburan bagi balita. Ada manfaat di dalamnya yang bisa membantunya berkembang:
  • Mengasah kemampuan berkomunikasi. Ia dapat bicara dan menyusun pembicaraan sesukanya.
  • Mempraktekkan keterampilan sosial, emosional dan intelektual yang anak butuhkan dalam kehidupan nyata.
  • Merefleksikan pemahaman anak akan lingkungan sosialnya.
  • Senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Mengembangkan daya imajinasi balita.

Wajar bila sesekali anak bingung mengungkapkan pikirannya lewat kata-kata. Anda dapat membimbingnya saat bertelepon. Beritahu balita untuk menggunakan suaranya dan menghindari bahasa gerak tubuh.

Selain itu, Anda dapat pula membimbing dan melatih balita bercakap-cakap serta mengatur suara ketika ia bicara lewat telepon, apakah suaranya terlalu keras, atau terlalu pelan. Tak ada salahnya Anda mengajaknya bertelepon sungguhan, agar ia tidak merasa aneh atau canggung.

2.  Menyusun balok. 



Manfaat: Melatih rentang konsentrasi anak dan koordinasi gerak mata dan tangan sekaligus mengenalkan bentuk dan berhitung.

Cara bermain:
  • Siapkan beberapa balok beukuran besar.
  • Minta anak menyusun balok-balok itu berderet ke samping atau ke atas. Anda tak perlu memaksanya membuat sebuah bangunan.
  • Tanyakan pada anak, berapa balok yang ia gunakan.
  • Biarkan anak berkreasi menggunakan benda lain, seperti buku atau bantal.
3.  Main puzzle.

Manfaat: Meningkatkan keterampilan anak menyelesaikan masalah. Beri puzzle dengan tingkat kesulitan bertahap. Mulailah dengan ukuran keping agak besar  berjumlah 4-6 keping. Lebih baik lagi bila keping menggunakan tombol yang  dapat dipegang.

Cara bermain:
  • Beri anak contoh cara memasang puzzle. Yakinkan anak memperhatikan  apa yang Anda lakukan. Ulangi, bila perlu.
  • Bongkar puzzle dan minta anak memasangnya sendiri.
4.  Bermain masak-masakan, dapat mengasah ketrampilan motorik, kreativitas dan rasa percaya diri. 




Antusias dan percaya diri. Siapkan celemek. Beri balita tugas sederhana, seperti mengocok telur, mencampur, mengaduk, membentuk adonan dan menghiasnya setelah adonan siap. Semua ini memerlukan ketrampilan tangan dan jemari. Dibolehkan ikut sibuk di dapur juga membuat anak-anak antusias. Mereka merasa jadi anak besar yang pintar.
Selain melatih motorik, balita juga ditantang kreativitasnya. Ia bisa membuat berbagai bentuk dan menghias kue sesuai selera. Hal ini akan menambah rasa percaya dirinya. Saat menghias kue, misalnya, ia bisa melakukan berbagai percobaan yang membuat kuenya tampak lain dari yang lain. Ia tahu ia ikut menghasilkan sesuatu yang bisa dimakan setelah diolah.

Tip aman.
Bermain masak-masakan berarti berurusan dengan peralatan dapur yang seringkali mengundang bahaya. Supaya balita dan Anda tetap aman, maka:
  • Jangan biarkan anak melakukan kontak dengan peralatan yang menggunakan listrik. Katakan dengan jelas pada balita mana saja alat yang aman disentuhnya dan yang tidak aman.
  • Jelaskan pada balita, bahwa ada tugas-tugas dapur yang jadi bagian orang dewasa, dan ada yang bisa dikerjakan anak-anak.
  • Berikan aturan positif, misalnya harus cuci tangan sebelum dan sesudah memegang adonan, tak boleh pegang pisau dan peralatan tajam, dan seterusnya.
  • Pilih resep makanan yang tak perlu kompor atau banyak menggunakan pisau. 

5. Tebak Foto

Ambillah beberapa album foto keluarga dan ajak balita melihatnya bersama-sama. Ini akan membantu mengasah memori visualnya.

Persiapan:
Foto anak ketika bayi dan fotonya kini.
Foto ibu dan ayah.
Foto kake-nenek dari pihak ibu dan ayah.

Cara bermain:
  1. Jajarkan seluruh foto di hadapan anak dengan menempelkan secara vertical di white board atau menghamparkannya di lantai.
  2. Tanya anak, “Ibu mana ya?”
  3. Jika anak menunjuk foto yang salah, beritahu foto siapa sebenarnya yang ia tunjuk. Jika is menunjuk dengan benar, bersoraklah agar ank bangga.
  4. Lakukan hal serupa pada foto anggota keluarga lainnya.  
  5. Jika anak sudah tahu dengan te[at siapa saja foto-foto itu, cobalah Anda tunjuk salah satu foto dengan mengucapkan nama yang keliru, lalu tanyakan. “Betul tidak ya, ini nenek?”  
  6. Biarkan ia mengoreksi jika Anda salah. Tunjukkan ekspresi kagum mengakui kehebatannya mengenali wajah.
Melatih: memori visual, sosialisasi, mengemukakan pendapat, berani menghadapi orang lain.

5 comments:

  1. wah boleh juga ya nyuruh anak ngocok telur. saya belum berani sih. biasanya cuma minta bantuin nguleni adonan aja, hahahha..
    salam kenal ya mak :)

    ReplyDelete
  2. Hampir semuanya udah dipraktekin...apa lagi ya :)

    Salam kenal ^___^

    ReplyDelete
  3. seru juga mom..awalnya sih berantakan telurnya hihi..lama2..masih berantakan :)

    ReplyDelete
  4. udah banyak juga sih maenan yang lainnya hehe..

    ReplyDelete