Pages

Thursday, January 21, 2010

PELANGI ITU ABU-ABU

Ini hari ketiga sejak kita ngga bertegur sapa, Rick! Aku tau, rasanya ini adalah kebungkaman kita yang terakhir, karena lepas 10 hari lagi kita akan berpisah, karena emang pastinya begitu. Tapi sampai hari ini, tak ada seorang pun di atara kita yang berusaha menyapa duluan, atau menghubungi. Kita masing-masing terbenam dalam keegoisan diri. Aku sendiri ga bisa meyakinkan diriku salah, karena kurasa kamu juga punya andil salah. Aku ga ngerti siapa yang paling bersalah, aku yang terlalu pede bahwa kamu juga menyukaiku atau kamu yang terlalu angina-anginan sampai menumbuhkan sejuta harapan untukku? Aku ngga tau, yang pasti sekarang, aku kangen kamu...
***
Tadi siang, aku juga ketemu kamu, Rick! Kamu lagi asyik ngobrol dengan Mieta, gadis cantik berkulit putih itu. Ah, Rick...seandainya kamu tau, aku begitu amat sangat cemburu, tapi perlahan aku sadar kalo dibandingkan pun, Mieta jauh lebih sempurna dariku dan karena ituaku ngga mau membandingkannya. Aku cukup bersyukur penciptaan Tuhan atas diriku. Tapi sempat kulihat, Rick..Kamu sama kikuknya denganku saat kita bertatap, kamu juga grogi kan Rick? Ah, rick, apa itu semua Cuma perasaanku kalo kubilang kau takut aku cemburu? Ya, karena setauku kau memang palingga mau aku marah. Saat 3 hari lalu pun, kau sempat bertanya kenapa aku diam saja? Yang kemudian kujawab ketus “Kamu ngga usah peduliin aku lagi, ini malah nyakitin aku!” dan itu semua menjadi awal kebisuan kita. Sempat ku menyesal, Why dont I think before I speak? Kenapa harus seketus itu? Sekarang terlambat untuk memulai pembicaraan lagi, Rick. Terlambat untuk mengulang hari-hari ceria kita yang tanpa status itu. Maafkan aku, Rick!
***
Disisi lain aku nerasa hal ini ada baiknya, agar kamu tau aku ngga bisa kamu mainin, kamu gantung statusku, karena kebersamaan kita sepertinya memang ga berarti apa-apa sampai dua tahun lebih ga ada pernyataan apa-apa darimu, rick. Kadang kamu perhatian lebih dari teman, membuatku berharap...kadang kamu malah membuatku menangis karena tidak pernah ada kejelasan penting darimu tentang hubungan kita. Yah, sudahlah..toh sebentar lagi semua ini akan berakhir, kita akan sibuk di tempat kita yang baru nanti, dengan gelar mahasiswa, kuharap bisa membiasakan diri tanpa kamu, Rick.
***
Semua sedang sibuk merencanakan pensi (pentas seni) untuk perpisahan nanti. Karena aku bukan siswa yang aktif, aku hanya kebagian sebagai seksi dekoratif panggung saja. Tapi itu sudah membuatku senang, aku dan beberapateman dalam tim, akan mempercantik panggung sebagus mungkin. Hari ini adalah gladi resiknya, ngga terasa besok adalah hari kesepuluh itu, hari dimana pensi digelar. Sekaligus hari dimana kupastikan cintaku padamu akan mati, Rick. Sore sampai malam aku akan sibuk di sekolah, aku semangat sekali, semangat untuk mempersembahkan kemampuanku sebagai tim dekoratif, juga semangat untuk menyongsong hari esok, tanpamu lagi...Rick..
***
Aku lelah sekali, malam ini begitu cepat larut, namun ku belum juga tertidur. Mungkin besok adalah hari terakhir aku bertemu Rick. Sampai saat ini, kita masih diam, beku dan dingin. Apa sebaiknya aku memulai bicara? Apa egoku harus kusingkirkan demi perpisahan yang baik-baik denganmu, Rick? Fotomu masih setia ada di meja kamarku, besok akan segera kusingkirkan, tapi setidaknya biarkan malam ini aku puas memandangi wajahmu yang kuakui tampan, Rick. Ah, kenapa tak kau balas saja cintaku Rick? Kenapa tak kau nyatakan saja cintamu besok, Rick...seperti film yang pernah kutonton, menyatakan cinta di tengah pensi..Tidak! itu tidak mungkin! Kalopun mungkin, cewek yang kau tembak itu pastinya bukan aku, Rick! Kau jelas-jelas bukan tercipta untukku....
***
Hari ini penuh isak tangis dan haru, semua angkatanku akan nerusin sekolah sesuai cita-cita. Di tengah kerumunan orang itu, aku mencari Rick. Kuputuskan untuk menyatakan seluruh perasaanku padanya, aku ngga peduli kata malu, kesal, atau apapun, yang pasti aku harus mengatakannya. Kalo tidak, aku akan menyesal tujuh turunan. Setidaknya Rick tau perasaanku, walo hal ini berarti merendahkan harga diriku sebagai seorang cewek untuk menyatakan cinta. Rick kutemukan sedang duduk sendiri, aku menghampirinya, tanpa basa-basi aku bilang “Aku sayang kamu, Rick..” dalam hitungan detik setelah itu, Rick memelukku, dia membelai rambutku dan berbisik “ Take care ya, aku selalu sahabatmu..” Lalu Rick pergi. Aku menangis, terima kasih, walau tak kau balas cintaku....Hari ini baru kutau, kalo ada pelangi berwarna abu-abu....

No comments:

Post a Comment