Pages

Thursday, January 21, 2010

SKETSA KELABU

Lucu, pintar, pendiam …itulah kesan awal yang aku tangkap begitu kenal Adam, tapi lama-lama kok dia cakep juga yah..dan yang lebih hebat, aku ngerasa kesengat ribuan tawon yang bikin mukaku merah padam dan jantungku berdetak lebih kencang saat kita ketemu pandang. Saat itu juga aku sadar kalo aku suka Adam. Adam yang memang bukan teman baruku, tapi perasaan ini baru-baru aja menghampiri, setelah sekian lama kita berteman. Rasanya sekarang, hanya dia yang aku mimpikan.
“Rei, pinjam catatan biologinya ya?” “Senin balikin ya Ton, Aku ada ulangan” “Oke,Thanks ya Rei” Anton, cowok kelas sebelah, emang udah lama naksir Reisya, sahabatku yang cantik dan baik. Reisya masih sibuk nyatet pelajaran dari papan tulis, Reisya emang rajin dan pintar, aku mengandalkannya dalam urusan ini. “Rei, masih lama?” Tanyaku sambil mendekatinya. “Eh, Sisil..bentar lagi ya” Katanya sambil tersenyum. “Rei, tadi Anton deketin kamu lagi ya? Kan udah ditolak tuh” “Ah, nggak, Anton Cuma pinjam catatan kok” Reisya emang selalu positif thinking, begitu juga halnya saat aku memintanya menjadi spionist Adam. Oya, Reisya itu satu kelas dengan Adam. “Sil, tadi Adam jadi presentator loh, hebat dia, bahasa inggrisnya jago bener” Aku menangkap adanya rasa kagum dari Reisya, mungkinkah Rei juga suka? Mengingat dia tiap hari dekat dengan Adam? Tegakah Reisya? “Sil, kok bengong, eh, tadi Adam titip salam balik lho?” “Salam balik, kayaknya aku gak titip salam deh..” “Ya, aku manipulasi dikit lah, yang penting kamu seneng kan?” Mata Rei berbinar, dia ingin aku senang, ah rasanya kejam kalo aku curiga padanya seperti tadi.
Malam minggu yang sepi, sejak putus 6 bulan lalu ma Graha, malam minggu aku Cuma bengong r nonton TV. Mungkin itu juga yang bikin mas Angga, kakakku satu-satunya mengajakku nonton malam ini. “De, nonton yuk, da film bagus tuh” “Lho, mas kok gak pergi ma mba Finta?” Tanyaku, biasanya mas Angga gak pernah absen malam mingguan ma mba Finta. “Aku ijin ma Finta, malam minggu ini mau ajak Adeku tersayang seneng-seneng, kasian bengong mlulu kayak sapi ompong, ha,ha,ha..” Huh, sialan masku ini, tapi aku bangga punya kakak seperti dia.
Di twenty one, mas Angga langsung beli tiket, dan aku langsung cari tempat ngemil, wajib buat nonton! Eh, gak nyangka aku ktemu Adam, wah..seneng banget. Di ujung Toilet aku liat Adam, tiba-tiba seorang cewek berambut panjang nan modis menghampiri Adam, dan mereka langsung masuk ke teater 1. Ya Tuhan, siapa dia? Apa hubungannya ma Adam? Aku liat mas Angga juga mengantri teater 1,aku gak mau liat Adam bermesraan dengan cewek itu, aku menghampiri mas Angga. “Mas, kayaknya aku pusing deh, aku belum makan..kita gak jadi nonton ya?” Pintaku. “Lho de, tapi ni film bagus lho, mas pengen liat” “ Makan dulu deh, kita nonton yang jam 9 aja..ya?” Mungkin karena mas Angga gak tega liat aktingku yang pura-pura kelaperan, dia setuju aja. Ah, aku harus konfirmasi secepatnya ma Reisya. Soalnya Rei bilang, Adam gak punya pacar.
”Rei, gmana sih, katanya Adam gak punya pacar tapi aku ktemu dia ma cewek malam minggu kemarin di Twenty one” ”Rambutnya panjang, anaknya modis?” ”iya, kok tau..tuh kan, dia pacar Adam ya?” ”sabar dulu dong, aku lupa cerita ya, Adam kedatangan sepupunya dari Jerman, namanya Katrina. Ortunya pindah ke Jerman karena tugas, dan sekarang dia lagi liburan di Jakarta, Summer Holiday. Karena tinggal di rumah Adam dan Adam satu-satunya anak cowok yang dah gede, makanya mama Adam minta Adam nemenin Katrina, gitu.” Jelas Rei. ”Lama ya summer holiday-nya? Aku gmana donk, susah pdktnya?” ” Bentar lagi kok, Katrina Cuma seminggu di Jakarta, selanjutnya dia keliling ke saudaranya yang lain di Indonesia.” ”oh..” aku Cuma bisa bilang oh...
Hari ini ultah Reisya, sengaja aku datang ke rumahnya jam 9 pagi, kebetulan hari minggu, aku mau kasih dia surprise. Kado di tanganku seolah ikut tersenyum, aku sayang sahabatku itu, aku mau dia senang dengan kejutanku. Tapi mama Rei bilang, Rei baru aja pergi, setelah dia dapat telpon dari temannya. Ada apa ya? Mama Rei kasih tau kemana Rei pergi. Aku harus menyusulnya, aku takut dia kenapa-kenapa. Rei ke sekolah, hari minggu begini? Aku berjalan ke arah lorong-lorong sekolah, sepi, tapi aku terus mencari sampai di lapangan basket, kulihat pemanadangan yang menyakitkan. Rei disana bersama....Adam!! Dan di tangan Adam ada sebuah kue Tart dan lilin, di sekitar mereka penuh mawar merah, dan tiba-tiba muncul puluhan teman-teman sekelas mereka, bertepuk tangan, sambil bilang ”Terima, terima..” Ya, Tuhan, aku baru sadar kalo Adam bkn surprise juga untuk Rei, dan dia akan menembak Rei! Adegan ini mirip acara reality show di salah satu TV swasta. Kulihat Adam benar-benar menyatakan pada Rei, aku ngga sanggup liat Rei, aku ngga sanggup tau kelanjutannya, aku memilih untuk pergi. Aku ngga mau tau apa yang Rei jawab, yang aku tau dadaku sesak dengan kekecewaan, air mataku mulai mengalir, aku ngga percaya...

No comments:

Post a Comment