Pages

Wednesday, June 4, 2014

Maafin mamih, malaikat kecilku...




Menjadi seorang ibu, adalah hal terindah..mengandung, melahirkan dan membesarkan anak adalah cita-cita setiap wanita. Namun jika wanita tersebut bekerja, adakalanya membesarkan anak menjadi dilema. Keinginan untuk 24 jam ada disisi anak tidak bisa dilakukan, bahkan saat anak sakit pun ngga bisa disampingnya 24 jam. Sedih, kecewa, gusar..rasanya pengen berhenti saja.  Tapi karena kebutuhan dan juga implementasi ilmu yang sudah dibekalkan oleh orangtua sampai lulus universitas, membuatku mengurungkan niat itu.

Hari ini, sebuah pelajaran penting aku dapatkan dari anak sekecil Kaisha, dan akan selalu ku ingat.

Pagi ini seperti biasa aku bangun dan mempersiapkan diri, selagi mandi Kaisha bangun dan bermain dengan papihnya. Setelah itu papihnya beran gkat kerja, Kaisha pun dengan manisnya mengantarkan sambil ga lupa bilang “hati2 ya pih”, hm...aku pikir semuanya akan berjalan manis.

Tiba saat aku pamitan kerja, Kaisha mendadak rewel dan menangis, aku melirik jam sudah lewat batas waktu aku harus berangkat, tapi aku coba sabarin, namanya juga anak kecil..aku ajak bermain, ajak berkeliling komples, kurang lebih 15 menit aku kembali pamitan..

Kaisha yang tadinya sudah ceria, rewel lagi, menangis lagi, bilang aku ga usah kerja, main aja sama mamih katanya..aku  coba sabarin lagi, aku ajak main lagi, sampai hampir setengah jam Kaisha ga mau lepas, karena aku pikir aku akan telat sekali, jadi aku buru-buru ambil motor sambil terus membujuk Kaisha untuk mau aku tinggal bekerja, dan kejadian itu terjadi.

Saat aku mulai menyalakan motor Kaisha berlari ke arahku sambil menangis, bibirnya terantuk stang saat dia memaksa ikut naik, aku refleks memeluknya, dia menangis kencang.. Ya Allah, apa yang terjadi..aku mencelakakan anakku..pikirku saat itu, kulihat bibirnya luka..Kaisha, maafin mamih..karena ga kuat, aku ikut menangis, dan saat itu aku berpikir ga mau nangis depan anakku, aku berlari ke kamar dan menangis, ku tutup pintu kamar, mungkin terdengar kencang..Kaisha masih menangis di luar..

Pelan-pelan aku dengar dia manggil, mamih..mamih..aku nambah nangis, ya Allah, aku merasa gagal jadi ibu, pengen rasanya langsung meluk dia, tapi Kaisha ga boleh lihat aku nangis..perlhahan aku buka pintu, Kaisha menatapku sambil menangis..aku peluk tubuh mungilnya..maafin mamih sayang...harusnya mamih lebih sabar dan mau mencari cara lain untuk menenangkan Kaisha..walaupun mamih harus lebih telat lagi..maafin mamih Kaisha..

Ada yang salah dalam hal ini, mungkin semua salah itu ada di aku, aku yang harus berubah, bukan anak kecil manis usia 3 tahun kurang itu, Kaisha-ku..Mulai sekarang aku janji, janji untuk mengubah yang harus diubah..

Pertama, aku harus bangun lebih pagi, sebelum jam setengah 6 pagi aku harus sudah mandi, agar Kaisha bisa punya waktu cukup bermain denganku sebelum aku berangkat kerja..

Kedua, belajar lebih sabar lagi, tidak ikut menangis, dan saat Kaisha rewel memfokuskan untuk menenangkannya dulu, urusan lebih telat lagi, sudahlah..bukankah seminggu itu ada 5 hari kerja, dan tidak setiap hari Kaisha rewel juga..

Itu saja dulu, itu juga akan cukup waktu untuk adaptasi, dan aku yakin aku bisa..ya aku pasti BISA, untuk malaikat kecilku, aku pasti BISA!!!!

 #dilema #kesabaran  #workingmom

No comments:

Post a Comment