1999
Kia kesiangan
Padahal ini hari
pertama dia masuk SMA
Untungnya pintu pagar
belum ditutup, hff..Kia menarik nafas dan tersenyum
Akhirnya dia bisa masuk
SMA impiannya sejak dulu
“Hoi, masuk sono,
senyum-senyum aja”
Kia tersenyum tambah
lebar, selain ini sekolah impiannya, disini juga ada Ardi
Ardi menemani hari-hari
Kia sejak SMP, pasangan legendaris kata teman-teman di lingkungan mereka, Kia
si ceria yang aktif di OSIS dan Ardi si kalem yang jagoan basket jadi ikon tertentu.
Mereka kini satu SMA. Kia yakin sampai kapan pun mereka ga akan terpisahkan,
“Ardiiiii, kenapa ya
kita ga pernah sekelas lagi sejak 1 SMP dulu, sebeel” Kia merajuk
“Kamu ga bosen,
seharian ama aku?” goda Ardi
“Nggaaaaaa” senyum Kia
malu-malu
Ardi mengacak lembut
poni Kia
“Tapi aku bosen”
katanya sambil melangkah pergi
Kia termenung, walau
dia tau Ardi becanda, tapi ada rasa lain dalam hatinya, rasa curiga..
Awal-awal masuk SMA
jadi hari-hari penuh kebahagiaan, Kia masih bisa bersama pacarnya, masuk di kelas
unggulan karena NEM Kia tinggi, bertemu teman-teman baru, memilih klub
ekstrakulikuler impiannya dan berhasil masuk. Paskibra, ternyata disinilah awal
mula perselisihan Kia dengan Ardi.
“Apa bagusnya masuk
paskibra?Kamu nanti akan sibuk lomba-lomba, tiap senin ribet harus jadi
petugas, trus anak paskibra itu waktunya habis buat latihan, panas-panasan, ga
cape apa?” Kata Ardi
“Tapi aku mau jadi
pengibar bendera, aku suka baris berbaris, kepemimpinan, kamu tau kan aku suka
jadi OSIS, nah anak paskibra banyak yang jadi OSIS disini, kalo latihan apa
bedanya sama basket?” Kia mendebat, dia kesal Ardi tidak pernah memihak
keinginannya, bahkan waktu SMP dia memilih eskul yang berbeda, Ardi tidak suka,
akhirnya Kia menurut dan hanya aktif di kesiswaan, tapi tidak kali ini, Kia
ingin aktif di eskul, paskibra. Banyak alasan untuknya bertahan.
“Terserahlah..”Akhirnya
Ardi mengeluarkan kata saktinya, terserah..Kia pun hanya diam
pic from google |
Sekali dua kali
perdebatan seperti itu wajar, tapi sepertinya Kia dan Ardi menjadikan itu
kebiasaan baru sampai akhirnya perdebatan itu menghilang, seiring kebersamaan
mereka yang juga memudar, mereka putus tanpa pernah mengucapkan kata putus.
Siang itu Kia baru
pulang latihan Paskibra, teman-temannya sudah banyak yang pulang tapi karena
giliran Kia membereskan perlengkapan, Kia pun pulang lebih akhir. Untung masih
ada Oskar yang menemaninya, ruangan klub paskibra ini letaknya dibelakang, Kia
agak horor juga membayangkan harus membereskan semua sendirian.
“Kia, pulang bareng yuk?”
Kata Yuda
“Iyalaah, kan searah
rumah kita hahaha” Kia tertawa, aneh pikirnya, karena Yuda kadang emang bareng
pulangnya, angkot yang mereka tumpangi arahnya sama
“Kia, aku tau kamu
masih sama Ardi, tapi aku harus bilang ini” Tiba-tiba Yuda memegang tangan Kia
“Kia, aku sayang kamu”
Kia terdiam. Yuda?
Kenapa Yuda? Kia ga paham, Yuda baru kenal Kia 6 bulan,kenapa bisa bilang itu?
Kia cuma bisa diam.
No comments:
Post a Comment