2017
Kia mulai sibuk
menyiapkan bekal, hari senin rasanya akan selalu lebih sibuk.
“Sayang, aku ga bawa
bekal ya, ada undangan makan siang”
“Kamu pulang malam
lagikah?”
“Iya, acaranya sampai
malam. Kamu pulang cepat ya kasian anak-anak”
“Oke, jangan lupa
pesenan aku yaaa..”
Kia mengantar suaminya
sampai depan rumah, hari ini banyak banget agenda yang harus dia urus. Termasuk
mengantar Arin masuk sekolah dan memandikan Abi. Kia berusaha menyeimbangkan
kehidupan karirnya dengan hidupnya sebagai ibu dan juga istri. Dia tipikal yang
perfeksionis dalam hal ini.
“Mam, aku mau bekal kue
rainbow besok, buatin ya?
“Arin sayang, kenapa ga
bilang kemarin pas mami libur?mami takutnya ga sempet belib bahannya ke toko,
kita beli aja yang jadi ya?”
“Aku maunya mami yang
bikin” Arin merajuk, persis Kia kalo sudah begini
“Oke mami buatin, tapi
jangan kue rainbow ya, sebentar mami liat bahan-bahan yang ada..hmm..kue bolu
pisang aja gimana?” negosiasi ibu dan anak
“Oke tapi bikin yang
banyak, aku mau kasih temen-temen aku”
“Oke deal” Lalu mereka
tersenyum
Kia agak terlambat
masuk kantor, Abi aga susah dilepas, nambah manja aja bungsunya itu. Kia
melihat tumpukan berkas di mejanya, alamat pekerjaannya hari ini menumpuk.
pic from google |
“Aku masukin data yang
kemarin, coba kamu cek ya Ki” Bosnya yang baik itu menyapanya (dengan tugas)
“Siap bos, maaf aku
terlambat”
“Okay, siang kamu rapat
sama Opik ya ke Senayan”
“Oh, rapat lanjutan
ya?Kira-kira sampai malam kah bos?”
“tergantung” Kalo
jawaban bosnya seperti itu, Kia udah paham, dia akan pulang malam, artinya dia
harus hubungi pengasuh anak-anaknya di rumah dan suaminya (yang pasti akan ngomel)
Rapat berlangsung alot,
kalo melibatkan banyak instansi sepertinya akan ribet, buktinya udah mau magrib
masih aja bertahan di ruangan.
“Kia, aku ga udah ijin
bos pulang duluan ya, istri aku mau lahiran” Kata Opik
“Oh, udah waktunya ya
pik?okelah gapapa, tingga poin akhir kok sepertinya” Kia tersenyum
“Maaf ya, pulang
dijemput suamikah?”
“Ngga aku pakai Gocar
aja”
“Okeey makasih yaa Ki”
Dan rapat pun akhirnya
selesai setelah magrib. Kia langsung memesan Gocar. Tapi tampaknya
keberuntungan belum ada di pihaknya. Aplikasi itu hanya muter-muter ga nemuin
pengemudinya. Kia melihat ke luar, hujan deras. Ga mungkin naik ojek hujan
begini.
Mungkin sebaiknya aku
cari mushola pikir Kia.
Mushola ga jauh dari
tempat Kia rapat, di sampingnya ada wanita seusianya juga lalu terlibatlah
pembicaraan ringan. Rupanya wanita itu menunggu suaminya menjemput. Dia
menawarkan tumpangan karena searah, Kia mengiyakan, rejeki pikirnya.
Begitu mobil itu datang
Kia ikut masuk dan terkejut melihat siapa pengemudinya.
“Ozzy?”
No comments:
Post a Comment